JJ

JJ
JOsep

Minggu, 04 Desember 2011


Jin Shin Jyutsu, Seni Menyentuh yang Menyembuhkan Dari Jepang

Di Jepang metode pengobatan ini telah dianggap seni dan berlaku turun temurun. Di Indonesia, metode ini mulai diterapkan.

Jin Shin Jyutsu (JSJ) jika diterjemahkan berarti penyembuhan diri sendiri dengan bantuan sang pencipta. Pada dasarnya teknik JSJ ini adalah menyentuh 26 titik di tubuh yang disebut SEL (Safety Energy Lock), untuk mengembalikan keseluruhan harmoni tubuh.

"Pada dasarnya tubuh kita layaknya rumah dengan saklar listriknya. Jika satu saklar turun, maka sebagian rumah akan gelap. Ke-26 SEL itu adalah saklar yang jika mereka tidak berfungsi, maka teknik JSJ akan membantu mengaktifkannya kembali," ujar Diwien Hartono, salah satu terapis yang menggunakan metode JSJ.

Sejak tahun 2008, Diwien telah menjadi terapis di klinik bilangan Dharmawangsa Jakarta Selatan. Berbagai penyakit telah berhasil ia sembuhkan. Misalnya pasien yang terserang stroke, depresi juga kanker. Namun Diwien tak pernah menyebut metode penyembuhannya sebagai pengganti tindakan medis dari dokter.

"Misalnya pada penyakit kanker, obat-obatan dari dokter itu akan mengikis kanker. Tapi JSJ akan membersihkan akarnya hingga kanker itu akan benar-benar mati dan selnya tak hidup lagi. Bisa dibilang metode ini adalah pelengkap, bukannya pengganti," ujarnya.

Diwien punya berbagai pengalaman dalam menyembuhkan. Ia bahkan pernah menyelamatkan dirinya sendiri dari serangan kista pada tahun 2010 lalu. Kista di dalam hatinya telah membesar hingga 1,5 cm. Dokter menyarankan agar dia melakukan operasi untuk mencegah penyebaran kista tersebut.

"Saya minta waktu dokter untuk memundurkan waktu operasi selama tiga minggu. Selama itulah saya menterapi diri saya sendiri secara intensif. Saat diperiksa lagi, kista saya sudah hilang," tambah terapis yang memiliki sertifikat dari Amerika Serikat itu.

Lebi lanjut Diwien menjelaskan bahwa, dalam JSJ pasien tak perlu tergantung pada terapisnya. Saat mereka tahu titik-titik mana saja yang perlu disentuh, maka mereka bisa melakukannya sendiri.

"Jika mereka sudah bisa melakukannya, maka tubuhnya akan kembali harmonis, dan gangguan yang diderita pun bisa hilang," ujarnya menutup pembicaraan.

Diwien Hartono juga merupakan salah satu terapis yang ada di Namaste Yoga Festival, Jakarta, 2,3,4 Desember 2011.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Seribu Manfaat Jambu Biji, Dari Penangkal Flu hingga Cegah Kanker


Jambu biji memang tidak sepopuler jeruk atau semahal apel. Jika Anda berpikir jeruk adalah yang terbaik untuk vitamin C, Anda perlu mencoba jambu biji.
Satu jambu biji memiliki 165 miligram (mg) vitamin C. Sementara, satu jeruk hanya mengandung 69 mg saja. Kandungan vitamin C pada jambu biji ini efektif dalam mengobati infertilitas pria.
Di bawah kulitnya yang hijau, jambu biji memiliki banyak manfaat yang ditawarkan. Satu buah jambu sehari berguna mengurangi resiko penyakit mulai dari flu biasa, gusi bengkak, tekanan darah tinggi, obesitas, diabetes sampai kanker.
Jambu biji memiliki serat makanan berlimpah sehingga baik dikonsumsi bagi yang mengalami sembelit. Bagi yang sedang mencoba untuk menurunkan berat badan, tingginya kandungan serat jambu biji juga sangat bermanfaat.
Buah ini kaya vitamin, serat dan mineral. Jika dijadikan bagian dari makanan sehari-hari, penelitian menunjukkan jambu biji sangat efektif mencegah kanker dan penyakit jantung. Buah yang memiliki nama latin Psidium guajava ini membantu tubuh memerangi radikal bebas yang dihasilkan selama metabolisme.
Para peneliti bekerja untuk departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) telah menemukan bahwa jambu biji mungkin di antara buah terkaya antioksidan. Buah yang lezat ini juga memiliki beta karoten, kalium dan serat larut.
Jambu biji dapat meningkatkan kesehatan jantung dengan mengendalikan tekanan darah dan kolesterol. Kemampuan jambu biji untuk menurunkan tekanan darah disebabkan adanya kandungan kalium. Kalium merupakan elektrolit yang penting untuk reaksi listrik dalam tubuh termasuk pada jantung.
Buah ini juga dikenal bisa menyembuhkan luka eksternal serta mengobati pendarahan hidung dan gusi. Buah yang hidup di daerah tropis ini bisa juga mencegah penyakit 'orang tua' seperti pikun dan katarak. Adanya karbohidrat kompleks dan kandungan serat yang tinggi bisa bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dan gula darah.
Makan satu jambu biji untuk sarapan memberikan dosis harian yang sangat dibutuhkan seperti zat besi, asam folat, kalsium, serat, protein, karbohidrat, vitamin A, B dan banyak vitamin C. Kandungan lemak total satu jambu biji sekitar 0,9 gram atau 84 kalori. Dibandingkan dengan apel, buah ini memiliki 38 persen lemak dan 42 persen kalori yang lebih sedikit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar